RENUNGAN TENTANG UMUR MANUSIA - UMUR KEEMPAT

Assalamualaikum..

Selamat bertemu kembali hari ini. Kita sambung kembali pembacaan kita tentang tajuk Renungan Tentang Umur bab yang ke-empat pula. Setelah kita membaca bab yang ke-tiga semalam maka kita telah faham apa yang berlaku kepada kita di alam barzakh dan di hari kebangkitan nanti. Saya doakan moga kita semua tergolong dalam golongan orang-orang yang beriman dan mendapat tempat di Syurga paling tinggi kelak.

Didalam bab yang keempat ini akan diceritakan secara detail tentang masa berlakunya hari perhitungan di Padang Masyar. Mungkin banyak yang telah tahu tentang cerita-cerita semasa hari perhitungan tersebut melalui pembacaan dan siri ceramah dari ustad-ustad. Hari ini mari kita semua membaca bab ini dan jadikan ia peringatan kepada kita kerana mungkin kita sibuk dalam mengejar dunia hingga lupa kepada perkara yang utama ini. Doa saya moga kita semua beroleh Syafaat dari Junjungan Besar Nabi Muhamad S.A.W.

...................................................................................


4. UMUR KEEMPAT

Tahapan umur ke empat dimulai sejak kebangkitan manusia dari kuburnya untuk menghadap pengadilan Tuhan, hingga saat masuknya ahli surga ke dalam surga dan ahli neraka ke dalam neraka.

Ini akan terjadi saat Allah SWT memerintahkan kepada malaikat Israfil a.s. untuk meniup sangkakala yang kedua kalinya. "Dan ditiuplah sangkakala, maka merekapun bangkit dari kubur masing-masing lalu datang bergegas menuju Tuhan mereka." (QS. 36:51)

"...Kemudian ditiupkan (sangkakala) sekali lagi maka merekapun tegak berdiri sambil menunggu." (QS. 39:68)

"Orang-orang yang kafir itu mengira bahwa mereka tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: 'Ya! Demi Tuhanku, kamu tetap akan dibangkitkan kemudian diberitahu segala yang telah kamu kerjakan, dan yang demikian itu adalah mudah sekali bagi Allah." (QS. 64:7)

"Penciptaan dan pembangkitan kamu oleh Allah hanyalah seperti (menciptakan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat" (QS. 31:28)

"Tidakkah mereka perhatikan, bagaimana Allah memulai ciptaan kemudian mengulanginya? Sesungguhnya yang demikian itu mudah saja bagi Allah. Katakanlah:'Berjalanlah di muka bumi dan perhatikanlah, bagaimana Allah memulai ciptaan, kemudian Ia mengulangi penciptaan itu sekali lagi. Sesungguhnya Tuhan Berkuasa atas segala sesuatu." (QS. 29:19-20)

"Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti tiba, tidak ada keraguan padanya, dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan orang yang di dalam kubur." (QS. 22:7)

"Diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya (ialah) bahwa engkau lihat bumi itu tandus dan kering, tetapi setelah Kami turunkan hujan di atasnya, iapun bergetar dan mengembang. Sesungguhnya Dia yang menghidupkan (bumi yang mati) itu, Dialah pula yang pasti dapat menghidupkan orang-orang yang mati. Sungguh Dia Berkuasa atas segala sesuatu." (QS. 41:39)

"Dibuatnya (oleh manusia kafir) perumpamaan bagi Kami, sementara ia lupa asal kejadiannya sendiri. Ia berkata:'Siapa dapat menghidupkan tulang-belulang yang sudah hancur luluh?' Katakanlah:'Yang akan menghidupkannya ialah yang menciptakannya pertama kali, dan Dia Maha Mengetahui tentang segala ciptaan'." (QS. 36:78-79)

Diriwayatkan dari Abu Razin al-Uqaili ra. katanya: "Aku bertanya kepada Rasulullah saw., bagaimana Allah menciptakan mahluk-Nya? Apakah tanda-tanda ciptaan-Nya? Jawab beliau: 'Apakah engkau tidak pernah melewati suatu lembah yang kering kerontang, kemudian pada kali lain engkau lewat di situ lagi dan engkau melihatnya hijau dan subur?' Jawabku:"Benar!" Kata beliau lagi:"Itulah tandanya dalam ciptaan-Nya."

Imam al-Qurthubi rahimahullah pernah menyebut, di dalam kitab at-Tadzkirah, sebuah hadis panjang yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a katanya: "Telah bersabda Rasulullah saw. ketika kami bersama-sama sekelompok sahabatnya...", hadis ini disampaikan panjang lebar samapai kepada firman Allah SWT yaitu: ""Pada hari ketika bumi diganti dengan bumi yang lain, demikian pula langit..." (QS. 14:48) "... maka Allah SWT telah menghamparkan bumi dan membentangkannya papar dan rata, sehingga tidak kelihatan ada yang tinggi ataupun rendah. Kemudian terdengarlah teriakan amat keras, maka semua mahlukpun berada di bumi yang digantikan, dalam keadaan yang sama seperti keadaan mereka sebelumnya, yang berada dalam perut bumi tetap berada di situ dan yang berada di atas muka bumi tetap juga berada di situ. Kemudian Allah menurunkan air dari bawah 'arsy yang hawayaan (air kehidupan), yang menghujani kamu selama empatpuluh hari, sehingga air diatasmu mencapai sedalam dua belas hasta. Lalu Allah memerintahakan semua jasad-jasad itu tumbuh laksana sayur-sayuran, hingga apabila telah sempurna seperti bentuk sebelumnya, maka Allah pun berfirman: "Hiduplah sekalian pemikul 'arsy! Hiduplah Jibril, Mikail dan Israfil." Israfil lalu diperintahkan oleh Allah untuk membawa Shur (sangkakala), dan setelah itu Ia menyeru agar semua ruh didatangkan. Adapun ruh-ruh kaum muslimin bersinar berkilauan sedangkan ruh-ruh yang lainnya keruh gelap gulita. Semua ruh itu dikumpulkan dan ditempatkan dalam Shur. Kemudian Allah berfirman kepada Israfil: "Tiuplah tiupan kebangkitan!" maka Israfilpun meniup sangkakala itu, lalu keluarlah daripadanya ruh semua mahluk laksana lebah yang keluar dari sarangnya, memenuhi ruangan luas antara langit dan bumi. Ketika itulah Allah berfirman: "Demi kemuliaan-Ku dan kebesaranku. Hendaklah setiap ruh kembali kepada jasadnya." maka setiap ruh di bumi akan memasuki jasad masing-masing.

Setelah itu bumi akan terbelah. Lalu muncullah kamu sekalian dari perut bumi itu dan aku, (kata Rasulullah saw.) adalah yang pertama kali muncul. Ketika itu kamu sekalian keluar dalam keadaan muda belia seperti berumur tigapuluh tahun dan pembicaraan kamu pada hari itu dalam bahasa Suryani. Kamu bergegas menuju kepada Tuhanmu dengan berbondong-bondong mengikuti suara yang menyeru, dan orang-orang kafir akan berkata: "Inilah hari yang penuh kesulitan (yaitu hari kebangkitan). Dan Kami (Allah) mengumpulkan mereka, tiada seorangpun yang Kami tinggalkan." Shur (sangkakala) adalah seperti sebuah tanduk besar yang terbuat dari nur (cahaya), tiada seorangpun yang mengetahui ukuran besarnya kecuali Allah SWT. (HR. Bukhari dan Muslim) Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa seluruh anggota tubuh manusia akan hancur luluh kecuali satu tulang saja yaitu Ajbuz-Dzanab (tulang ekor) dan dari tulang itulah Allah SWT akan membangkitkan kembali manusia, saat malaikat Israfil meniupkan sangkakala kebangkitan. Semua jasad dan ruh dikumpulkan di tempat perhentian kiamat: "Dan pada hari Kami perjalankan gunung-gunung dan engkau lihat bumi seperti padang terbentang. Kami himpun mereka semua dan tiada seorangpun diantara mereka yang tertinggal. Mereka akan dihadapkan kepada Tuhanmu dengan berbaris. (Lalu Allah berfirman): 'Sesungguhnya kamu datang kepada Kami sebagaimana Kami jadikan kamu pada kali yang pertama meski kamu mengira bahwa Kami tidak akan menetapkan waktu untuk perjumpaan denganmu." (QS. 18:47-48)

"Dan hari itu bumi terbelah, keluarlah mereka dari situ dengan bergegas. Mengumpulkan itu bagi Kami adalah mudah." (QS. 50:44)

Sabda Rasulullah saw.: "Setiap orang akan mati seperti dalam keadaan hidupnya dan akan dibangkitkan seperti dalam keadaan matinya." (HR. Muslim)

"Manusia akan dikumpulkan dalam keadaan bertelanjang kaki dan tubuhnya, tidak berkhitan, kaum wanita bercampur dengan kaum lelaki." Berkata Aisyah ra.: "Aduhai malunya! Apakah orang-orang akan saling melihat satu sama lain?" Jawab Rasulullah saw.: "Keadaan mereka terlalu gawat, sehingga tak sempat memperhatikan seperti itu." (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

Rasulullah saw. bersabda: "manusia dikumpulkan di padang Mahsyar dalam keadaan lapar yang sangat, dahaga yang sangat, telanjang bulat dan terlalu penat. Maka barangsiapa pernah memberi makan (orang lain) karena Allah, maka Allah akan memberinya makan. Barangsiapa pernah memberi minum karena Allah, maka Allah akan memberinya minum. Dan barang siapa pernah memberi pakaian karena Allah, maka Allah akan memberikan pakaian. dan barangsiapa beramal karena Allah, maka Allah akan mencukupinya."

Setelah semua manusia dibangkitkan, mereka diperintahkan menuju Mahsyar. Di umpamakan tempat itu ialah 'al-ardhul-mubarakah' (tanah yang diberkati) dan 'al-ardhul-muqaddasah' (tanah yang disucikan) di negeri Palestina. Para malaikat akan membawa mereka ke sana.

Semua amalan manusia akan dibeberkan pada hari Mahsyar ini. Amalan saleh akan menentramkan pemiliknya, sedangkan jahat akan mebuat gelisah pemiliknya. Berfirman Allah SWT: "... Mereka memikul kesalahan-kesalahan (dosa-dosa) di atas punggung mereka. Alangkah buruk apa yang mereka pikul itu." (QS. 6:31)

"Dan sesungguhnya mereka kan memikul beban (dosa) mereka, dan beban-beban (yang lain) di samping beban mereka sendiri. Dan sesungguhnya pada hri kiamat mereka akan ditanya tentang apa yang mereka ada-adakan." (QS. 29:13)

Setiapa orang akan datang dengan bersama para malaikat pengiringnya masing-masing, yang mencatat amalan selama hidupnya. "Dan setiap jiwa datang; masing-masing bersama para malaikat pengiring dan malaikat penyaksi." (QS. 50:21)

Setiap orang yang berdosa akan nampak baginya amalan-amalan buruk yang telah dilakukannya, sedang mereka tiada pernah bertobat. Pemakan riba, perutnya akan membuncit sehingga dia susah sekali untuk berjalan. Para pezina akan membesar kemaluannya sehingga menyapu tanah. Para peminum arak, ketika dibangkitkan, tangan-tangannya masih memegang gelas araknya. Para pendusta, pengumpat, dan pengadu domba (tukang fitnah), lidah mereka akan menjadi panjang sehingga mencapai dada. Kaum yang menolak menunaikan zakat akan dibawa keliling bersama ular-ular yang besar sebagai perwujudan dari harta-harta mereka yang tidak dizakatkan. Orang yang takabur akan dibangkitkan dalam bentuk seperti semut, sehingga mereka akan diinjak-injak orang-orang yang lain. Firman Allah SWT: "Semua orang yang berdosa dapat dikenal dengan tanda-tandanya, lalu dipegang kuat ubun-ubun dan kaki mereka." (QS. 55:41)

Bahwasannya manusia akan dibangkitkan menjadi tiga golongan: satu golongan berkendaraan, satu golongan berjalan kaki, dan golongan terakhir berjalan diatas kepalanya sendiri. Rasulullah saw. bersabda: "Dia yang menjadikan manusia berjalan dengan kaki, berkuasa pula menjadikan mereka berjalan dia atas kepalanya sendiri." (HR. Tirmidzi)

Diriwayatkan oleh Mu'adz bin jabal ra. katanya: "Ya Rasulullah apa gerangan maksud firman Allah SWT: 'Pada hari ditiup sangkakala, lalu kamu datang berbondong-bondong?' (QS. 78:18) Jawab Rasulullah saw.: "Wahai Mu'adz! Sesungguhnya engkau telah bertanya tentang persoalan yang amat besar!. Lalu berlinang airmata beliau karena menangis. Kemudian beliau berkata: 'Ada sepuluh golongan (sesat) dari umatku yang dibangkitkan secara terpisah. Mereka ini telah dipisahkan Allah dari kumpulan kaum muslimin yang lain dan diubah wajah-wajah mereka. Ada yang dirupakan seperti monyet, ada yang seperti babi, ada yang tubuhnya terbalik (kakinya di atas), dan diseret muka mereka, ada yang terpotong tangan dan kakinya atau mukanya, ada yang buta tersungkur, ada yang bisu tuli dan tidak berakal, ada yang mengunyah lidahnya sendiri yang terjulur keluar sampai ke dada, dari mulut mereka mengalir nanah yang laksana air liur yang berbau busuk dan membuat semua orang merasa jijik padanya, ada yang disalib diatas palang-palang api, da yang baunya lebih busuk dari bangkai, dan ada pula yang berpakain jubah-jubah panjang yang terbuat dari timah yang meleleh...

Adapun orang-orang yang berwajah monyet, mereka adalah orang yang suka menyebarkan fitnah di antara manusia. Yang serupa babi adalah orang yang suka makan harta haram dan merampas hak orang lain. Yang tertelungkup kepalanya di bawah dan kakinya di atas, adalah kaum pemakan riba. Yang dalam keadaan buta adalah mereka yang bertindak zalim dalam pemerintahan. yang buta-tuli ialah orang yang suka ujub (bangga dan sombong) dengan amalannya. Yang mengunyah-nguyah lidahnya sendiri adalah para ulama dan hakim yang kata-katanya berlawanan dengan perbuatannya. yang terpotong-potong tangan dan kakinya adalah orang yang selalu mengganggu tetangganya. Yang tersalib di atas palang-palang api adalah orang yang suka memfitnah orang lain kepada penguasa. Yang baunya lebih busuk dari bangkai adalah orang yang selalu memuaskan hawa nafsu, bergelimang dalam dosa syahwat dan menolak menunaikan hak Allah dalam dalam harta kekayaannya. Adapun yang memakai baju-baju panjang yang terbuat dari timah yang meleleh adalah orang yang selalu takabur, suka bermegah dan memuji diri. (HR. al-Qurthubi ra)

"Manusia akan dibangkitkan di bumi yang kering-kerontang laksana sepotong roti yang bersih, tiada satupun tanda yang tampak." (HR. Bukhari, Muslim)

Rasulullah saw bersabda: "Manusia akan dibangkitkan (pada hari kiamat) dalam suatu tanah lapang yang terbuka sehingga terdengar oleh mereka seruan malaikat penyeru dan merekapun tak mampu menyembunyikan diri."

Apabila semua mahluk telah terkumpul di tempat itu baik jin, manusia, setan serta mahluk ciptaan Allah yang lain ketika itu turunlah malaikat dengan perintah Allah SWT. lalu mengepung semua mahluk disitu secara bersaf-saf sehingga tiada seorangpun kaum yang jahat dan zalim dapat menghindar dan meloloskan diri, karena tiada jalan keluar ke manapun.

"Wahai kumpulan jin dan manusia, jika kamu sanggup melintasi penjuru langit dan bumi, lintasilah! Kamu tidak dapat melintasinya melainkan dengan kekuatan. Maka karunia Tuhanmu yang manakah yang hendak kamu dustakan?Aakan dikirim kepadamu nyala api dan tembaga, dan kamu tidak dapat melarikan diri." (QS. 55:35)

Di situlah semua mahluk akan berjejal bak gelombang yang saling menimpa, sedang matahari direndahkan hingga satu 'mil' dari kepala mereka. (HR. Muslim)

Ketika itu manusia akan merasakan kesusahan yang amat sangat panas terik serta haus. Manusia akan menanggung penderitaan yang amat berat dan mereka akan berkeringat deras sehingga mengalir di tanah sepanjang empat puluh hasta.

Berkata Nabi saw.: "Pada hari kiamat, matahahari akan turun merendah ke bumi, maka manusia akan berkeringat sehingga pada sebagian mereka ada yang keringatnya sampai ke mata kakinya, ada yang sampai pada lututnya, ada yang sampai pada pahanya, ada yang sampai ke pinggangnya ada yang sampai ke mulutnya dan ada pula yang sampai tenggelam sama sekali begini." (HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi; dengan beberapa perbedaan)

Rasulullah saw bersabda: "Setiap orang akan dilindungi oleh sedekahnya pada hari Kiamat. Tujuh orang yang akan dilindungi Allah dalam naungan-Nya Yaitu: Imam (penguasa) yang adil, pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah pada Allah, orang yang hatinya selalu terikat pada masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah karena Allah pula, seorang lelaki yang dirayu oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan dan kecantikan tetapi ia menolaknya seraya berkata:'Aku takut kepada Allah', orang yang bersedekah sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat oleh tangan kanannya dan seorang yang berdzikir kepada Allah sendirian lalu menitikkan airmatanya." (HR. Bukhari Muslim)

"Siapa yang memberi tangguh (utang) kepada orang yang sedang dalam kesulitan atau menghapuskan utangnya itu maka Allah akan melindunginya di dalam lindungan-Nya." "Siapa yang ingin melihat keadaan hari kiamat, hendaklah ia membaca ayat-ayat Al-Qur'an surat at-Takwir, surat al-Infithar dan surat al-Insyiqaq."

Apabila manusia telah merasa lama sekali menunggu di tempat perhentian Mahsyar dan sudah tidak tahan lagi menggung penderitaan di situ maka merekapun bermusyawarah bersama siapa yang patut didatangi agar ia bersyafaat kepada Allah SWT, supaya segera diadili dan segera dibebaskan dari penderitaan yang tidak tertahankan ini.

Mereka lalu pergi menemui nabi Adam as. tetapi beliau menolak dan menganjurkan mereka agar pergi kepada nabi Nuh as., tetapi nabi Nuh juga menolak dan menganjurkan mereka pergi menemui nabi Ibrahim as. Tapi nabi Ibrahim juga menolak dan menganjurlan mereka pergi menghadap nabi Musa as. namun nabi Musa menyuruh mereka pergi ke Nabi Isa as. dan akhirnya nabi Isa as. menganjurkan mereka menemui nabi Muhammad saw. Maka beliaupun berkata: "Baiklah aku yang akan memintakan pertolongan bagi kamu. Akulah!"

Beliaupun menghadap Allah SWT dan berdoa agar Allah SWt berkenan memberikan izin untuk memberi syafaat dan Allah SWT memberi pertolongan-Nya. Diriwayatkan bahwa anak-anak kaum muslimin yang meninggal dunia sebelum mencapai baligh diizinkan oleh Allah SWt untuk memberi minum kepada ibu-bapaknya saat di padang Mahsyar nanti. Penderitaan di Mahsyar ini semakin memuncak sehingga ada diantara orang kafir berkata: " a Tuhanku! Bebaskanlah aku dari keadaan ini meski aku dilempar ke dalam api neraka sekalipun."

Setelah Rasulullah saw. bersyafaat maka Allah SWT memerintahkan untuk membawa Surga yang akan ditempatkan disebelah kanan 'Arsy dan Neraka akan ditempatkan di sebelah kiri. Sesudah itu dibawa semua mahluk untuk menghadap Allah SWT, diantara mereka ada yang tidak dihisab sama sekali, ada yang dihisab dengan ringan dan ada yang dihisab dengan teliti. Setiap orang akan menerima catatan amalan masing-masing, ada yang dari sebelah kanan dan ada yang dari sebelah kiri. Para rasul akan ditanyakan pada umatnya benarkah dia telah menyampaikan risalah-risalahnya masing-masing. Sesuai dengan firman :

"Sungguh Kami akan menanyai umat-umat yang kepada mereka telah diutus para Rasul dan Kami akan menanyai juga rasul-rasul itu. Dan kami akan menceritakan juga kepada mereka dengan pengetahuan (Kami), dan Kami sekali-kali tidak pernah jauh dari mereka." (QS. 7:6-7)


"Pada hari itu ada wajah-wajah yang menjadi putih dan ada yang menjadi hitam suram. Adapun yang hitam suram mukanya, kepada mereka akan ditanyakan:'Mengapa kamu kafir sesudah beriman? Maka rasakanlah siksa disebabkan kekafiranmu itu.' Adapun orang yang menjadi putih wajahnya, maka mereka berada dalam rahmat Allah dan mereka kekal di dalamnya." (QS. 3:106-107)

"Tiada seorangpun diantara kamu, melainkan ia akan diajak bicara oleh Allah berhadapan muka, tiada penerjemah antara ia dengan-Nya, lalu ia akan melihat ke sebelah kanannya dan tiada yang dilihatnya selain amal-amalnya sendiri; melihat pula ke sebelah kirinya dan tiada yang dilihatnya selain amal-amalnya sendiri; kemudian ia melihat di hadapannya maka tiada yang dilihatnya kecuali neraka yang menyongsong wajahnya. Oleh karena itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari neraka walaupun dengan menyedekahkan setengah butir kurma."(HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

Pada saat itu lidah, tangan kaki dan kulit akan berbicara sebagaimana firman Allah SWT: "Pada hari (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas segala yang telah mereka lakukan." (QS. 24:24) selanjutnya: "Pada hari ini kami tutup mulut mereka; sementara tangan mereka berkata-kata kepada Kami dan kaki mereka akan menjadi saksi atas segala yang telah mereka perbuat." (QS. 36:65)

"Pada hari itu bumi akan menerangkan berita-beritanya." (QS. 99:4) Bersabda Rasulullah: "Tahukah kamu apa berita-beritanya? Yaitu bumi akan menjadi saksi atas setiap pria dan wanita tentang apa yang telah mereka kerjakan, dan berkata:'Orang itu telah melakukan begitu pada hari itu."

Telah berkata Ibnu Umar ra bahwa Rasulullah saw pernah berkata: "Allah SWT akan mendekatkan seorang hamba mukmin ke sisi-Nya, lalu Dia menunjukkan dosa-dosanya satu-persatu, hingga apabila hamba itu menjadi amat takut dan merasa dirinya pasti akan binasa, Allah SWT berfirman kepadanya: 'Telah Kututupi hal itu di dunia untukmu dan kini Kuhapus dosamu itu untukmu!'" (HR Muslim)

Di antara penderitaan yang sangat berat di padang mahsyar adalah saat Allah SWT memerintahkan untuk membawa neraka kepada-Nya dan menunjukkannya kepada mahluknya. Neraka itu dibawa oleh tujuh puluh ribu pemimpin malaikat dan setiap pemimpin membawahi tujuh puluh ribu malaikat. Dan apabila telah dekat dengan mereka maka terdengar suara yang mengerikan, erangan kesakitan, menjerit dan melolong. Saat itu semua mahluk akan bersimpuh gemetaran. Para nabi pun cemas akan diri mereka, apalagi manusia biasa. Sehingga para rasul yang mulia itu berkata: "Ya Tuhan! Nafsi ... nafsi .... (diriku...diriku) aku tiada memohon sesuatu dari-Mu melainkan keselamatan bagi diriku!" kecuali Nabi Muhammad saw beliau memohon: "Umatku.....umatku!" (HR Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

Diriwayatkan lagi bahwa beliau akan maju ke arah neraka seraya menghindarkannya dari orang banyak. Dan neraka itu memang diperintahkan untuk menuruti kehendak beliau. Sesudah itu barulah kendali neraka kembali kepada pimpinan malaikat yang kemudian menempatkannya di sis kiri 'Arsy dengan izin Allah SWT.

Kemudian dimulailah hisab (perhitungan). Semuanay dihisab dengan adil bahkan antara binatang dan binatang. Tersebut dalam suatu riwayat bahwa kambing yang tidak bertanduk akan diberi kesempatan untuk membalas binatang yang bertanduk Diriwayatkan pula juga bahwasanya Allah SWT sesudah mengadili antara binatang yang satu dengan yang lainnya berfirman kepadanya: "Jadilah kamu tanah!" ketika itulah orang-orang kafir akan berkata: "Aduhai! sekiranya akupun menjadi tanah seperti itu" sebagaimana tersebut dalam sebuah ayat Al-Qur'an.

Sesudah itu ditegakkan Mizan (neraca) amal untuk menimbang semua amalan manusia. "Kami akan mengakkan neraca yang adil pada hari kiamat, maka tiada satu jiwa yang dirugikan sedikitpun. Dan jika ada amalan sebesar biji sawipun pasti akan Kami berikan juga pahalanya, dan cukuplah Kami membuat perhitungan" (QS. 21:47)
"Dan neraca pada hari itu ialah kebenaran maka barangsiapa berat timbangan kebaikannya niscaya mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan barangsiapa ringan timbangannya niscaya mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri karena mereka selalu tidak mempercayai keterangan-keterangan Kami." (QS. 7:8-9)

Diriwayatkan bahwa malaikat akan berdiri di sisi Mizan itu dan memperhatikan penimbangan amalan manusia. Apabila berat timbangan amalannya maka malaikat berkata: "Lihatlah si Fulan anak si Fulan telah berat amalan timbangannya dan dia telah mencapai derajat bahagia karenanya dia tidak akan celaka sama sekali." Tetapi jika ringan timbangan amalannya maka malaikat berseru: "Lihatlah si Fulan anak si Fulan itu telah ringan timbangan amalannya dan dia telah celaka dengan tiada kebahagiaan selama-lamanya."

Setelah itu Shirath (titian) dibentangkan di atas Jahannam lalu semua manusia diperintahkan untuk melintasinya. Diriwayatkan bahwa Shirath itu lebih tajam daripada pedang dan lebih kecil dari rambut. Manusia akan melaluinya bersama dengan amalannya masing-masing. Manusia yang sempurna imannya akan dengan mudah melalui Shirath ini. Masing-masing melintasinya dengan dibawa oleh amalan-amalannya. Orang yang pertama yang melintasinya ialah para rasul dan setiap dari mereka berkata: "Ya Allah! selamatkanlah aku! selamatkanlah aku!" dan yang terlebih dahulu melintasinya adalah Nabi Muhammad saw. (HR Bukhari dan Muslim) Sifat amanat dan silaturrahim dibawa untuk berdiri di kedua sisi Shirath di situ terdapat duri-duri licin dan tajam serta besi pengait yang akan menagkap orang-orang yang mengabaikan kedua sifat mulia itu.

Kaum mukminin kemudian akan menghampiri telaga Haudh Rasulullah saw. untuk meminum airnya. Air Haudh itu lebih putih dari susu, lebih wangi dari kesturi, dan lebih manis dari madu. Mengalir melalui dua saluran yang berasal dari telaga Kautsar. Panjang dan lebarnya sejauh perjalanan satu bulan, di sekitarnya terdapat cerek-cerek sejumlah bintang-bintang di langit, siapa yang minum sekali teguk saja, maka ia tidak akan dahaga sama sekali sesudah itu. (HR Muslim)

Umat Nabi Muhammad saw. dikenal perbedaannya dari kelompok manusia yang lain disebabkan oleh karena cahaya wajah, tangan dan kakinya yang disebabkan oleh bekas-bekas wudlu'. (HR. Bukhari, Muslim)

Setelah itu oleh Allah SWT para Nabi, shiddiqin, ulama, salihin, dan mukminin diijinkan untuk bersyafaat menurut pangkat dan kedudukannya masing-masing di mata Allah, ada yang diijinkan memberi syafaat bagi banyak orang tapi ada juga yang memberi syafaat hanya untuk seorang saja (HR. Tirmidzi).

Orang pertama yang diijinkan untuk memberi syafaat adalah nabi Muhammad saw: "Aku adalah orang pertama yang bersyafaat dan yang pertama diberi izin untuk bersyafaat." "Aku akan terus bersyafaat, hingga aku diberi jaminan keselamatan bagi sejumlah orang yang sebelumnya akan dibawa ke neraka." (HR. Thabrani dalam Al-Autsah) "Aku akan terus-menerus bersyafaat sehingga malaikat Malik berkata kepadaku: 'Amboi! Tidak engkau sisakan sedikitpun kemurkaan Tuhanmu atas umatmu'" (HR. Thabrani dalam Al-Autsah)

Di antara syafaatnya, bahwa beliau bersyafaat untuk umatnya yang telah masuk neraka, sehingga mereka semua dikeluarkan dari sana. Suatu kaum lagi disyafaatkan agar diberi derajat yang lebih tinggi dalam surga. Dan banyak lagi syafaat-syafaat yang lain sampai memohon kepada Allah SWT: "Bolehkah aku mensyafaatkan bagi siapa saja yang mengucap laa Ilaaha Illallaah!" maka Allah SWT menjawab: "Perkara itu bukan urusanmu, tetapi demi kemuliaan-Ku dan demi keagungan-Ku, Aku tidak akan menjadikan orang yang beriman, meskipun hanya sehari sama seperti orang yang tidak beriman kepada-Ku" (HR. Bukhari, Muslim)

Dari Abu Hurairah ra katanya: "Aku bertanya kepada Rasulullah saw, siapakah orang yang paling berbahagia mendapat syafaatmu di hari kiamat?" maka menjawab beliau: "Sebahagia-bahagia manusia yang mendapat syafaatku ialah yang mengucapkan 'laa ilaaha illallaah' dari hatinya yang ikhlas." (HR. Bukhari)

Diriwayatkan dari Zahar bin Arqam ra bahwa Rasulullah saw telah berkata: "Barangsiapa mengucapkan 'laa ilaaha illallaah' dengan penuh ikhlas dari hatinya maka ia akan masuk surga." Ditanya: "Ya Rasulullah bagaimana cara ikhlasnya...?" Jawabnya: "Sedemikian rupa sehingga mencegah ia melakukan hal-hal yang diharamkan oleh Allah."

Dari Anas ra katanya: "Aku meminta kepada Rasulullah saw supaya beliau memberi syafaat bagiku nanti di hari kiamat. Beliau menjawab: 'Insya Allah akan aku lakukan hal itu.' Aku bertanya lagi: 'Dimana aku akan mencarimu?' Jawab Rasulullah: 'Pertama kali, carilah aku di Shirath!' Aku berkata:'Jika aku tidak menemui engkau di Shirath?' Jawab beliau: 'Carilah aku di tempat Mizan!' Kataku lagi: 'Jika aku tidak menemui engkau di tempat Mizan?' Jawab beliau: 'Carilah aku di Haudh dan aku pasti ada di salah satu dari ketiga tempat itu.'"

Hal-hal yang sangat ketat dan berat hisabnya di hari kiamat ialah perbuatan aniaya (zalim) thd sesama, di dalam hadist dikatakan bahwa perbuatan ini ada tiga macam: Syirik (menyekutukan Allah), penganiayaan sesorang terhadap orang lain, penganiayaan manusia thd dirinya sendiri sehubungan perkara natara dirinya dan Tuhannya.

Bersabda Rasulullah saw: "Tahukah kamu siapa sebenarnya orang yang muflis (bangkrut) diantara seluruh umatku?" Dijawab: "Orang muflis itu ialah orang yang tiada memiliki uang atau benda berharga." Maka berkata Nabi:"Orang yang bangkrup itu ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan shalat, zakat, puasa tetapi dia memaki orang ini dan menuduh orang itu, dia memakan harta si fulan, dan memukul si fulan, maka akan diambilkan pahala kebajikannya dan diberikan pada orang yang dianiyaanya. Setelah habis semua kebajikannya dan masih ada yang belum terbayar, maka diambillah dosa-dosanya lalau dipikulkan kepadanya. Setelah selesai semua itu, dia pun dilemparkan ke dalam neraka." (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)

"Barang siapa mengambil barang saudaranya secara aniaya, maka hendaklah ia minta kerelaan yang empunya sebelum menghadapi suatu hari yang tiada berguna dinar ataupun dirham. Tetapi yang dipandang pada hari itu ialah kebajikan dan kejahatan. Jika ia mempunyai banyak kebajikan, maka ambillah kebajikan itu, atau diambil kejahatan orang lain lalu dibebankan kepadanya, kemudian iapun dilemparkan kedalam api neraka." (Hadist)

Bersabda Rasulullah saw:
"Ketika Allah SWT menciptakan surga, dikirmkan-Nya malaikat Jibril seraya berkata: 'Pandanglah surga itu serta apa yang telah Kusediakan di dalamnya untuk para penghuninya?! Maka Jibril pun pergi ke surga seraya memperhatikan keadaan di sana dan semua perhiasan yang disediakan untuk penghuninya. Kemudian Jibril bergegas menemui Allah SWT seraya berkata: 'Demi kemuliaan-Mu tiada seorang pun yang mendengar tentang surga, melainkan ia ingin memasukinya.' Lalu Ia memerintahkan agar surga dikelilingi dengan berbagai kesulitan, dan berfirman kepada Jibril: 'Kini pergilah kesurga dan perhatikanlah apa yang telah kusediakan untuk para penghuninya!' maka Jibril pergi sekali lagi dan didapatinya surga telah dikeleilingi dengan berbagai kesulitan, lalu ia kembali lagi kepada Allah dan berkata: 'Demi kemuliaan-Mu kini aku khawatir tiada seorangpun yang dapat memasukinya.' kemudian Allah berkata kepada Jibril: 'Sekarang pergilah ke neraka dan perhatikanlah apa yang Aku sediakan bagi para penghuninya!' maka didapatinya berbagai azabnya bercampur aduk yang satu menimpa yang lain, lalu Jibril bergegas menemui Allah seraya berkata: 'Demi kemuliaan-Mu tiada seorangpun yang mendengarnya mau memasukinya.' Maka diperintahkan agar dia dikelilingi dengan berbagi kenikmatan hawa nafsu. Kemudian Allah berkata kepada Jibril: 'Kini pergilah ke neraka itu.' Maka kembalilah Jibril seraya berkata:'Demi kemuliaan-Mu kini aku khawatir bahwasannya tiada seorangpun yang dapat selamat dari neraka itu.' (HR. Tirmidzi)

'Akan didatangkan seorang yang paling mewah hidupnya di dunia pada hari kiamat, sedang ia termasuk penghuni neraka lalu dimasukkan jarinya di dalam api neraka dan dikatakan kepadanya: 'Wahai anak Adam, pernahkah engkau melihat sesuatu yang baik sebelum ini? Pernahkah merasakan suatu kenikmatan sebelum ini?' Maka jawabnya dengan pedih: 'Tidak demi Allah wahai Tuhanku!' Kemudian didatangkan seorang yang paling menderita di dunia sedang ia termasuk penghuni surga, lalu dimasukkan jarinya di dalam surga dan dikatakan kepadanya: 'Wahai anak Adam pernahkah engkau melihat penderitaan sebelum ini? Pernahkah engkau merasakan kesusahan?' Maka jawabnya dengan gembira: "Demi Allah tidak pernah aku menderita kesusahan atau penderitaan sebelum ini." (Hadist)

Diriwayatkan dari Aisyah ra ketika ia menangis saat teringat akan neraka, maka berkata Rasulullah saw: 'Apa yang menyebabkan engkau menangis?' jawab Aisyah: 'Aku teringat akan api neraka, lalu aku menangis. Adakah engkau ingat keluargamu pada hari kiamat?' Jawab beliau: 'Tiada seorangpun akan mengingat orang lain pada tiga tempat:

1. Ketika dihadapkan pada Mizan sampai ia mengetahui timbangan amalannya
2. Pada saat menerima kitab catatan amalnya
3. Pada saat melintasi Shirath, ketika berada di atas Jahannam

(HR. Abu Daud dari Hasan Basri)

'Ahli surga adalah seratus dua puluh kelompok, delapan puluh dari umat ini dan empat puluh dari umat-umat lain.' (HR. Tirmidzi) 'Aku tidak pernah melihat sesuatu seperti surga, orang yang menginginkannya selalu lalai, dan tidak pula seperti neraka yang seharusnya takut kepadanya sering tidur (melupakannya).' (HR. Tirmidzi)



kembali ke umur ke tiga






Reblog this post [with Zemanta]

Postingan terkait: